Thursday, August 21, 2014

KISAH SUNAN BONANG

Nama asli sunan bonang adalah raden makhdum ibrahim. ia merupakan putra sunan ampel dan dewi candrawati yang sering disebut nyai ageng manila. Sejak kecil, ia sudah diberi pelajaran agama islam secara tekun dan disiplin oleh ayahnya yang juga seorang anggota wali sanga. Dan, ini sudah bukan lagi rahasia lagi bahwa latihan para wali lebih berat dari pada orang biaya pada umumnya. Ia adalah calon wali terkemuka, maka Sunan Ampel mempersiapkan pendidikan sebaik mungkin sejak dini.

Cerita Kisah Asal Usul Sunan Bonang - Wali songo
Cerita sunan bonang, Suatu hari disebutkan bahwa raden makdum ibrahim dan raden paku sewaktu masih remaja meneruskan pelajaran agama islam hingga ke tanah seberang, yaitu negeri pasai, aceh. Keduanya menambah pengetahuan kepada ayah kandung sunan giriyang bernama Syekh maulana ishaq. Mereka juga belajar kepada para ulama besar yang menetap di negeri pasai, seperti para ulama tasawuf yang berasal dari baghdad, mesir, arab, persia atau iran.
Raden makdum ibrahim dan raden paku pulang ke jawa setelah belajar di negeri pasai. Raden paku kembali kembali ke gresik dengan mendirikan pesantren di giri sehingga terkenal sebagai sunan giri. Sementara itu, raden makdum ibrahim diperintahkan sunan ampel untuk berdakwah di Tuban. Dalam berdakwah, ia sering mempergunakan kesenian tradisional untuk menarik simpati rakyat, yaitu berupa seperangkat gamelan yang disebut bonang”
Bonang adalah sejenis kuningan yang bagian tengahnya lebih ditonjolkan. APabila benjolan itu dipukul dengan kayu lunak, maka timbul suara yang merdu di telinga penduduk setempat. Terlebih lagi bila raden makdm ibrahim sendiri yang membunyikan alat musik tersebut. Ia adalah seorang wali yang mempunyai cita rasa seni yang tinggi. Jika ia membunyikan alat itu, maka pengaruhnya sangat hebat bagi para pendengarnya. DAn, tidak sedikit dari mereka yang ingin belajar membunyikan bonang, sekaligus melagukan berbagai tembang ciptaan beliau.
Begitulah siasat raden makdum ibrahim yang dijalankan penuh kesabaran. Setelah rakyat berhasil direbut simpatinya, ia tinggal menyiapkan ajaran islam dalam berbagi tembang kepada mereka. Dan, seluruh tembang yang diajarkannya adalah tembang yang berisikan ajaran agama islam. Maka, tanpa terasa penduduk sudah mempelajari gama islam dengan senan hati dan bukan dengan paksaan.

Tembang Ciptaaan Sunan Bonan Tombo Ati

Cerita sunan bonang, Di antara tembang raden makdum ibrahim yang terkenal, yaitu “Tamba ati iku lima ing wernane. kaping pisan maca qur an angen-angen sak maknane. Kaping pindho shalat wengi lakonono. Kaping telu wong kang saleh kancanana. kaping papat kudu wetheng ingkang luwe. Kaping lima dzikir wengi ingkang suwe. Sopo wonge bisa ngelakoni. Insya Allah gusti Allah nyembadani”
Adapun arti tembang tersebut adalah obat sakit jiwa (hati) itu ada lima jenisnya. Pertama, membaca al qur an direnungkan artinya. kedua, mengerjakan shalat malam (Sunnah Tahajjud). Ketiga, sering bersahabat dengan orang shalih (berilmu). Keempat, harus sering berprihatin (berpuasa). Kelima, sering berzikir mengingat Allah di waktu malam. Siapa saja mampu mengerjakannya. InsyaAllah dia akan mengambulkan.
Sekarang, lagu ini sering dilantunkan para santri ketike hendak shalat jamaah baik di pedesaan maupun di pesantren. Sebenarnya, para murid raden makdum ibhramim sangat banyak, baik itu mereka yang berada di Tuban, pulau bawean, jepara, maupun madura. Sebab, ia sering mempergunakan bonang dalam berdakwah, maka masyarakat memberinya gelar sunan bonang.  Tembang ciptaan Sunan Bonang semakin populer lagi sejak dinyanyikan oleh salah satu penyanyi religi dari Indonesia, yaitu Opick, jadi tidak hanya para santri saja yang tahu lagu itu, tapi juga masyarakat luas.
Pada masa hidupnya, Sunan bonang termasuk pendukung kerajaan islam demak dan ikut membantu mendirikan masjid agung demak di jawa tengah. Saat itu, ia lebih dikenal sebagai pemimpin bala tentara demak oleh masyarakat setempat. Ia juga memutuskan pengangkatan Sunan Ngudung, ayah sunan kudus, sebagai panglima tentang islam demak. Ketika sunan ngudung gugur, sunan bonang pula yang mengangkat sunan kudus sebagai panglima perang. Bahkan, ia pun memberikan nasihat yang berharga pada sunan kudus tentang strategi perang menghadapi majapahit.
Sunan bonang sangat memperhatikan ajaran islam, sehingga ia sering menunjukkan tata cara hidup yang baik agar orang islam menjalani kehidupan dengan kesungguhan dan kecintaan kepada Allah SWT. Para penganut islam haruskan menjalankan, seperti shalat, berpuasa, dan membayar zakat.  Selain itu, mereka juga harus menjauhi tiga musuk utama, yaitu dunia, hawa nafsu, dan setan. Untuk menghindari ketiga musuh itu, mereka dianjurkan untuk lebih banyak berdiam diri, bersikap renda hatih, dan tidak mudah putus asa, dan bersyukur atas nikmat Allah SWT. Sebaliknya, mereka harus menjauhi sikap dengki, sombong, serakah, serta gila pangkat dan kehormatan.
Itulah penjelasan asal usul sunan bonang dalam cerita sunan bonang, se

Monday, August 18, 2014

Perjalanan Sufi Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili r.a.

Perjalanan Sufi Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili r.a.

Suatu ketika saat berkelana beliau berkata dalam hati, “Ya Allah, kapankah aku bisa menjadi hamba-Mu yang bersyukur?” Kemudian terdengarlah suara, “Kalau kamu sudah mengerti dan merasa bahwa yang diberi nikmat hanya kamu saja” Beliau berkata lagi, “Bagaimana saya bisa begitu, padahal Engkau sudah memberi nikmat kepada para Nabi, Ulama dan Raja?” Kemudian terdengar suara lagi, “Jika tidak ada Nabi, kamu tidak akan mendapat petunjuk, jika tidak ada Ulama kamu tidak akan bisa ikut bagaimana caranya beribadah, jika tidak ada Raja kamu tidak akan merasa aman. Itu semua adalah nikmat dari-Ku yang kuberikan hanya untukmu”.
ِِSyadziliyah adalah nama suatu desa di benua Afrika yang merupakan nisbat nama Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili r.a. Beliau pernah bermukim di Iskandar sekitar tahun 656 H. Beliau wafat dalam perjalanan haji dan dimakamkan di padang Idzaab Mesir. Sebuah padang pasir yang tadinya airnya asin menjadi tawar sebab keramat Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili r.a. Beliau belajar ilmu thariqah dan hakikat setelah matang dalam ilmu fiqihnya. Bahkan beliau tak pernah terkalahkan setiap berdebat dengan ulama-ulama ahli fiqih pada masa itu. Dalam mempelajari ilmu hakikat, beliau berguru kepada wali quthub yang agung dan masyhur yaitu Syekh Abdus Salam Ibnu Masyisy, dan akhirnya beliau yang meneruskan quthbiyahnya dan menjadi Imam Al-Auliya’. Peninggalan ampuh sampai sekarang yang sering diamalkan oleh umat Islam adalah Hizb Nashr dan Hizb Bahr, di samping Thariqah Syadziliyah yang banyak sekali pengikutnya. Hizb Bahr merupakan Hizb yang diterima langsung dari Rasulullah saw. yang dibacakan langsung satu persatu hurufnya oleh beliau saw. Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili r.a. pernah ber-riadhah selama 80 hari tidak makan, dengan disertai dzikir dan membaca shalawat yang tidak pernah berhenti. Pada saat itu beliau merasa tujuannya untuk wushul (sampai) kepada Allah swt. telah tercapai. Kemudian datanglah seorang perempuan yang keluar dari gua dengan wajah yang sangat menawan dan bercahaya. Dia menghampiri beliau dan berkata, ”Sunguh sangat sial, lapar selama 80 hari saja sudah merasa berhasil, sedangkan aku sudah enam bulan lamanya belum pernah merasakan makanan sedikitpun”. Suatu ketika saat berkelana, beliau berkata dalam hati, “Ya Allah, kapankah aku bisa menjadi hamba-Mu yang bersyukur?”. Kemudian terdengarlah suara, “Kalau kamu sudah mengerti dan merasa bahwa yang diberi nikmat hanya kamu saja”. Beliau berkata lagi, “Bagaimana saya bisa begitu, padahal Engkau sudah memberi nikmat kepada para Nabi, Ulama dan Raja?”. Kemudian terdengarlah suara lagi, “Jika tidak ada Nabi, kamu tidak akan mendapat petunjuk, jika tidak ada Ulama kamu tidak akan bisa ikut bagaimana caranya beribadah, jika tidak ada Raja kamu tidak akan merasa aman. Itu semua adalah nikmat dari-Ku yang kuberikan hanya untukmu”. Beliau pernah khalwat (menyendiri) dalam sebuah gua agar bisa wushul (sampai) kepada Allah swt. Lalu beliau berkata dalam hatinya, bahwa besok hatinya akan terbuka. Kemudian seorang waliyullah mendatangi beliau dan berkata, “Bagaimana mungkin orang yang berkata besok hatinya akan terbuka bisa menjadi wali. Aduh hai badan, kenapa kamu beribadah bukan karena Allah (hanya ingin menuruti nafsu menjadi wali)”. Setelah itu beliau sadar dan faham dari mana datangnya orang tadi. Segera saja beliau bertaubat dan minta ampun kepada Allah swt. Tidak lama kemudian hati Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili r.a. sudah di buka oleh Allah swt. Demikian di antara bidayah (permulaaan) Syekh Abul Hasan As-Syadzili. Beliau pernah dimintai penjelasan tentang siapa saja yang menjadi gurunya? Sabdanya, “Guruku adalah Syekh Abdus Salam Ibnu Masyisy, akan tetapi sekarang aku sudah menyelami dan minum sepuluh lautan ilmu. Lima dari bumi yaitu dari Rasululah saw, Abu Bakar r.a, Umar bin Khattab r.a, Ustman bin ‘Affan r.a dan Ali bin Abi Thalib r.a, dan lima dari langit yaitu dari malaikat Jibril, Mika’il, Isrofil, Izro’il dan ruh yang agung. Beliau pernah berkata, “Aku diberi tahu catatan muridku dan muridnya muridku, semua sampai hari kiamat, yang lebarnya sejauh mata memandang, semua itu mereka bebas dari neraka. Jikalau lisanku tak terkendalikan oleh syariat, aku pasti bisa memberi tahu tentang kejadian apa saja yang akan terjadi besok sampai hari kiamat”. Syekh Abu Abdillah Asy-Syathibi berkata, “Aku setiap malam banyak membaca Radiya Allahu ‘An Asy-Syekh Abil Hasan dan dengan ini aku berwasilah meminta kepada Allah swt apa yang menjadi hajatku, maka terkabulkanlah apa saja permintaanku”. Lalu aku bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad saw. dan aku bertanya, “Ya Rasulallah, kalau seusai shalat lalu berwasilah membaca Radiya Allahu ‘An Asy-Syekh Abil Hasan dan aku meminta apa saja kepada Allah swty. apa yang menjadi kebutuhanku lalu dikabulkan, seperti hal tersebut apakah diperbolehkan atau tidak?”. Lalu Nabi saw. Menjawab, “Abul Hasan itu anakku lahir batin, anak itu bagian yang tak terpisahkan dari orang tuanya, maka barang siapa bertawashul kepada Abul Hasan, maka berarti dia sama saja bertawashul kepadaku”. Pada suatu hari dalam sebuah pengajian Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili r.a. menerangkan tentang zuhud, dan di dalam majelis terdapat seorang faqir yang berpakaian seadanya, sedang waktu itu Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili berpakaian serba bagus. Lalu dalam hati orang faqir tadi berkata, “Bagaimana mungkin Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili r.a. berbicara tentang zuhud sedang beliau sendiri pakaiannya bagus-bagus. Yang bisa dikatakan lebih zuhud adalah aku karena pakaianku jelek-jelek”. Kemudian Syekh Abul Hasan menoleh kepada orang itu dan berkata, “Pakaianmu yang seperti itu adalah pakaian yang mengundang senang dunia karena dengan pakaian itu kamu merasa dipandang orang sebagai orang zuhud. Kalau pakaianku ini mengundang orang menamakanku orang kaya dan orang tidak menganggap aku sebagai orang zuhud, karena zuhud itu adalah makam dan kedudukan yang tinggi”. Orang fakir tadi lalu berdiri dan berkata, “Demi Allah, memang hatiku berkata aku adalah orang yang zuhud. Aku sekarang minta ampun kepada Allah dan bertaubat”.
Di antara Ungkapan Mutiara Syekh Abul Hasan Asy-Syadili:
1. Tidak ada dosa yang lebih besar dari dua perkara ini : pertama, senang dunia dan memilih dunia mengalahkan akherat. Kedua, ridha menetapi kebodohan tidak mau meningkatkan ilmunya.
2. Sebab-sebab sempit dan susah fikiran itu ada tiga : pertama, karena berbuat dosa dan untuk mengatasinya dengan bertaubat dan beristiqhfar. Kedua, karena kehilangan dunia, maka kembalikanlah kepada Allah swt. sadarlah bahwa itu bukan kepunyaanmu dan hanya titipan dan akan ditarik kembali oleh Allah swt. Ketiga, disakiti orang lain, kalau karena dianiaya oleh orang lain maka bersabarlah dan sadarlah bahwa semua itu yang membikin Allah swt. untuk mengujimu.
Kalau Allah swt. belum memberi tahu apa sebabnya sempit atau susah, maka tenanglah mengikuti jalannya taqdir ilahi. Memang masih berada di bawah awan yang sedang melintas berjalan (awan itu berguna dan lama-lama akan hilang dengan sendirinya). Ada satu perkara yang barang siapa bisa menjalankan akan bisa menjadi pemimpin yaitu berpaling dari dunia dan bertahan diri dari perbuatan dhalimnya ahli dunia. Setiap keramat (kemuliaan) yang tidak bersamaan dengan ridha Allah swt. dan tidak bersamaan dengan senang kepada Allah dan senangnya Allah, maka orang tersebut terbujuk syetan dan menjadi orang yang rusak. Keramat itu tidak diberikan kepada orang yang mencarinya dan menuruti keinginan nafsunya dan tidak pula diberikan kepada orang yang badannya digunakan untuk mencari keramat. Yang diberi keramat hanya orang yang tidak merasa diri dan amalnya, akan tetapi dia selalu tersibukkan dengan pekerjaan-pekerjaan yang disenangi Allah dan merasa mendapat anugerah (fadhal) dari Allah semata, tidak menaruh harapan dari kebiasaan diri dan amalnya.
Di antara keramatnya para Shidiqin ialah :
1. Selalu taat dan ingat pada Allah swt. secara istiqamah (kontineu).
2. Zuhud (meninggalkan hal-hal yang bersifat duniawi).
3. Bisa menjalankan perkara yang luar bisa, seperti melipat bumi, berjalan di atas air dan sebagainya.
Diantara keramatnya Wali Qutub ialah :
1. Mampu memberi bantuan berupa rahmat dan pemeliharaan yang khusus dari Allah swt.
2. Mampu menggantikan Wali Qutub yang lain.
3. Mampu membantu malaikat memikul Arsy.
4. Hatinya terbuka dari haqiqat dzatnya Allah swt. dengan disertai sifat-sifat-Nya.
Kamu jangan menunda ta’at di satu waktu, pada waktu yang lain, agar kamu tidak tersiksa dengan habisnya waktu untuk berta’at (tidak bisa menjalankan) sebagai balasan yang kamu sia-siakan. Karena setiap waktu itu ada jatah ta’at pengabdian tersendiri. Kamu jangan menyebarkan ilmu yang bertujuan agar manusia membetulkanmu dan menganggap baik kepadamu, akan tetapi sebarkanlah ilmu dengan tujuan agar Allah swt. membenarkanmu. Radiya allahu ‘anhu wa ‘aada ‘alaina min barakatihi wa anwarihi wa asrorihi wa ‘uluumihi wa ahlakihi, Allahumma Amiin. (Al-Mihrab).

Hisb Bahar (Doa Lautan) dan Terjemahannya

Hisb Bahar (Doa Lautan) dan Terjemahannya
Assalamualaikum.
Pertama kali saya menemui doa lautan ini dalam kitab Al Fuyudat ar Rabbaniya atau dalam Bahasa Inggerisnya Emanacipation Of Lordly Grace, A treasure of Qadiri Prayers and Wisdom yang dibeli di sebuah kedai buku di KLCC. Doa ini diamalkan oleh Imam Syazili dan dimulai dengan Bismillah, Al Fatehah, Ayat Qursi(2:255) dan Surah Al Ikhlas.
Seeloknya, ayat ini diijazahkan dari orang yang mengamalkan ayat ini dengan cara bersanad oleh guru yang murshid. Menurut pengamal ayat ini yang mengamalkannya senantiasa (seeloknya waktu selesai solat Subuh dan Asar, pengamalnya akan mendapat rezeki yang tidak disangka sangka serta mendapat ilmu dari perbendaharaan Allah. Terjemahan Hisb Bahar dalam Bahasa Melayu disertakan.


Wahai Dzat Yang Maha Tinggi, Wahai Dzat Yang Maha Agung, Wahai Dzat Yang Maha Santun, Wahai Dzat Yang Maha Mengetahui, Engkaulah Tuhanku dan ilmu-Mu mencukupiku, sebaik-baik Tuhan, Engkaulah Tuhanku dan sebaik-baik kecukupan, pencukupan-Mu kepadaku, Engkau menolong seseorang yang engkau kehendaki dan Engkau adalah Maha Agung lagi Maha Penyayang, Kami memohon perlindungan dalam segala gerak dan tenang, segala ucapan dan kehendak,serta getaran hati kami dari segala keraguan dan buruk sangka serta angan-angan yang menutupi hati-hati dari penglihatan segala kesamaran. Sungguh-sungguh Orang-orang mukmin telah diuji dan telah diguncangkan dengan guncangan keras. Ingatlah pada waktu orang-orang munafik dan orang-orang yang dalam hatinya terdapat penyakit: “ Allah dan Rasul-Nya tidak berjanji kepada kami melainkan kepalsuan.” Maka tabahkanlah kami, tolonglah kami, tundukkanlah kepada kami lautan……………………… Ini sebagaimana telah Engkau tundukkan lautan kepada Musa, telah Engkau tundukkan api kepada Ibrahiim, telah Engkau tundukkan gunung-gunung dan besi untuk Daud, telah Engkau tundukkan jin dan syetan-syetan kepada Sulaiman; dan tundukkanlah kepada kami seluruh lautan kepunyaan-Mu yang ada di bumi, di langit dan di alam mulk serta alam malakut, dan tundukkanlah kepada kami lautan dunia dan lautan akhirat; tundukkanlah kepada kami segala sesuatu, wahai Dzat yang pada-Nya ada kekuasaan seluruh makhluk.
(KAAF HAA YAA ‘AIIN SHAAD) Tolonglah kami, sesungguhnya Engkau sebaik-baik penolong, bukah tabir yang menutupi hati kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pembuka. Berilah ampunan kepada kami, sesungguhnya Engkau sebaik-baik Pengampun; Kasihanilah kami, sesungguhnya Engkau sebaik-baik Pengasih; berilah kami rezeki, sesungguhnya Engkau sebaik-baik Pemberi rezeki; tunjukkanlah kami dan selamatkanlah kami dari orang-orang dhalim; berilah kami angin yang semerbak mewangi sebagaimana yang dalam ilmu Engkau dan sebarkanlah kepada kami gudang-gudang rakhmat Engkau; muatlah kami dengan rih thayyibah sebagaimana Engaku memuat kemuliaan beserta keselamatan dan kesehatan dalam agama dan dunia kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Ya Allah, mudahkanlah urusan-urusan kami secara nyaman bagi hati-hati kami dan badan-badan kami, selamat dan sehat dalam agama dan dunia kami, jadilah Engkau sebagai pelindung kami dalam perjalanan kami, sebagai penjaga keluarga kami dan hapuskanlah dari wajah-wajah lawan kami serta hilangkanlah dari tempatnya, sehingga mereka tidak mampu melanjutkan langkah dan mendatangkannya kepada kami. Seandainya Kami menghendaki, sungguh Kami akan menghapus pada mata-mata mereka (orang-orang kafir) lalu mereka berlomba-lomba melewati shirat, maka bagaimanakah mereka dapat melihat? Dan seandainya Kami menghendaki, pastilah Kami rubah mereka di tempat-tempat mereka berada, lalu mereka tidak sanggup berjalan lagi dan tidak pula sanggup kembali. Yaa siin, Demi Al-Quran yang penuh hikmah, sesungguhnya kamu salah seorang di antara rasul-rasul ( yang berada) di atas jalan yang lurus, (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang, agar kamu memberi peringatan yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena mereka lalai. Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakkan mereka, karena mereka tidak beriman,sesungguhnya Kami telah memasang belenggu-belenggu di leher-leher mereka, lalu tangan-tangan mereka (mereka angkat) ke dagu, maka mkarena itu mereka bertengadah. Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding pula, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.
Menjadi buruklah muka-muka mereka. Dan terhinalah semua muka (mereka) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus ( makhluq-Nya ). Dan sesungguhnya telah merugilah orang-orang yang melakukan kedhaliman. Taa Siin Haa Miim ‘Aiin Siin qaaf. Allah melemparkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing lautan.
Haa Miim 7x telah dipasti segala perkara dan telah datang pertolongan, maka atas kami mereka tidak ada yang menolong.
Haa Miim, diturunkan Kitab ini (Al-Qur’an) dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui, Yang Mengampuni dosa dan menerima taubat lagi keras hukuman-Nya, Yang mempunyai karunia. Tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada Nya lah kembali ( semua makhluk).
“Bismillah” adalah pintu kami, “Tabaaraka” adalah pagar kami, “Yaasiin” adalah atap kami, “Kaaf haa Yaa ‘Ain Shaad adalah yang mencukupi kami dan “Haa Miim ‘Aiin Siin Qaaf” adalah pelindung kami. Maka Allah akan mencukupimu terhadap musuh-musuhmu. Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Tutup ‘Arasy telah terbuka atas atas kami dan perlindungan Allah tertuju kepada kami, dengan daya Allah kami tidak dapat dikuasai. Allah dari belakang mereka (lawan) mengepung. Bahkan yang didustakan mereka itu adalah Al-Qur’an yang mulia, yang tersimpan dalam Lauhil Mahfudh. Maka Allah adalah sebaik-baik penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang diantara yang penyayang.
Sesungguhnya yang menolong kami adalah Allah yang menurunkan Al Kitab ( Al-Qur’an) dan Dia lah yang menolong orang-orang yang shalih.
Allah lah yang mencukupi aku, tidak ada Tuhan selain Dia, kepada-Nya aku bertawakal dan Dia lah Tuhan yang menguasai ‘Arasy yang Agung.
Tidak ada daya dan tenaga melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Agung lagi Maha Tinggi.

TERIMAKASIH YANG MENJAYAKAN MALAM SILATURRAHIM AIDILFITRI PSSKS

Assallammualaikum dan salam perjuangan

Terlebih dahulu saya mengucapkan syukur ke hadrat Illahi kerana dengan limpah kurnia kasihsayangnya kita telah berjaya menganjurkan Malam Silaturrahim Aidilfitri Persatuan Seni Silat Kota Sendeng yang telah dijalankan dengan baik pada 15 hb ogos yang lepas.. Kejayaan majlis ini jua berkat dari kerjasama dan semangat gotong royong yang dipamerkan oleh ahli persatuan semua.

Semuga apa yang kita cita citakan akan dimakbulkan oleh Allah SWT.

Salam Aidilfitri

Maaf Zahir Batin









Monday, August 11, 2014

kaTA-kaTA hikMAh ~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani


Selama hidup di dunia ini, yang terbaik adalah menyelamatkan hati dari buruk sangka.”
             ~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani

“Orang itu dikatakan dekat dengan ALLAH selama dia meluangkan waktunya untuk berdzikir setiap 
hari.” ~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani

“Bantulah orang fakir dengan sebahagian harta kalian. Jangan pernah menolak pengemis, 
padahal kalian mampu memberikan sesuatu untuknya baik sedikit mahupun 
banyak. Raihlah kasih sayang ALLAH dengan pemberian kalian. Bersyukurlah kepada 
ALLAH yang telah membuat kalian mampu memberi. Jika pengemis adalah hadiah dari ALLAH  
sementara kalian mampu memberinya, mengapa kalian menolak hadiah itu?! Bohong kalau 
kalian mendengar nasihat dan menangis di hadapanku, tapi saat orang datang meminta uluran 
tangan, kalian malah membiarkannya. Itu menunjukkan bahawa tangisan kalian belum kerana ALLAH.”
              ~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani

“Banyak kenikmatan yang tersembunyi di antara taring-taring bencana. Banyak kegembiraan yang 
menghadap arah di mana beberapa musibah menanti. Bersabarlah atas ujian-ujian yang menimpamu kerana segala sesuatu ada sebabnya. Setiap kesusahan itu ada kegembiraannya. Setiap yang murni ada 
campurannya.”
              ~ Imam al-Ghazali Petikan Buku: Mukasyafah al-Qulub.

“Apabila kebenaran keimananmu telah terbukti dan kamu dapat menyesuaikan diri dengan 
kehendak dan perbuatan ALLAH  dan dengan idzin ALLAH juga, maka hendaklah kamu tetap 
bersabar dan redha serta patuh kepada-Nya. Janganlah kamu melakukan apa saja yang dilarang 
oleh ALLAH  Apabila perintah-Nya telah datang, maka dengarkanlah, perhatikanlah, bersegeralah 
melakukannya, senantiasalah kamu bergerak dan jangan bersikap pasif terhadap takdir dan 
perbuatan-Nya, tetapi pergunakanlah seluruh daya upayamu untuk melaksanakan 
perintah-perintah-Nya itu.”
               ~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani

“Hendaklah kamu berserah diri dan bertawakal sepenuhnya kepada ALLAH di dalam 
segala hal, agar Dia memanifestasikan kerja-Nya melaluimu. Jika kebaikan yang didapati, 
maka bersyukurlah. Dan jika bencana yang menimpamu, bersabarlah dan kembalilah kepada Dia. 
Kemudian rasakan keuntungan yang didapati dari apa yang kamu anggap sebagai bencana itu, 
lalu tenggelamlah di dalam Dia melalui perkara itu sejauh kemampuan yang kamu miliki dengan 
cara keadaan rohani yang telah diberikan kepadamu. Dengan cara inilah kamu dinaikan dari 
satu peringkat ke peringkat lainnya yang lebih tinggi dalam perjalan menuju ALLAH, supaya 
kamu dapat mencapai Dia.

Kemudian kamu akan disampaikan kepada satu kedudukan yang telah dicapai oleh 
orang-orang shiddiq, para syuhada dan orang-orang saleh sebelummu. Dengan demikian 
kamu akan dekat dengan ALLAH  agar kamu dapat melihat kedudukan orang-orang sebelummu 
dalam menuju Raja Yang Maha Agung itu. Di sisi Tuhan ALLAH lah kamu mendapatkan kesentosaan, keselamatan dan keuntungan.

Biarlah bencana itu menimpamu dan jangan sekali-kali kamu mencuba menhindarkannya 
dengan doa dan shalatmu, dan jangan pula kamu merasa tidak senang dengan kedatangan 
bencana itu, kerana panas api bencana itu tidak sehebat dan sepanas api neraka.
Sebenarnya, bencana yang datang kepadamu itu bukannya akan menghancurkanmu, melainkan 
sebenarnya adalah akan mengujimu, mengesahkan kesempurnaan imanmu, menguatkan dasar 
kepercayaanmu dan memberikan kabar baik ke dalam batinmu. ALLAH berfirman:
“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang 
yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.”
             (QS 47:31).” -~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani

“Janganlah bersusah payah untuk mendapatkan keuntungan dan jangan pula mencuba 
menghindarkan diri dari malapetaka. Keuntungan itu akan datang kepadamu jika memang 
sudah ditentukan oleh ALLAH untukmu, baik sengaja mencarinya maupun tidak. Malapetaka itu 
pun akan datang menimpamu, jika memang telah ditetapkan oleh ALLAH untukmu, baik 
kamu membencinya, maupun mencuba menghindarkannya dengan doa dan solat atau 
menghadapinya dengan penuh kesabaran, kerana hendak mencari keredhaan ALLAH.”
             ~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani

“Taubatlah engkau dari riak dan nifaq. Janganlah malu mengakui hal itu atas dirimu. Yang kuat 
di antara manusia mulia adalah mereka yang semula munafik. Oleh yang demikian, berkatalah 
sebahagian ulama, “Tidak ada yang mengetahui hakikat ikhlas kecuali murai (orang riak)”. Yang 
paling beruntung ialah mereka yang ikhlas mulai dari awal hingga akhirnya.”
              ~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani

“Fikirlah bahawa di dunia ini, suatu yang kamu cintai tidak akan kekal selamanya. Tidak abadi, pasti 
fana. Jika hal ini telah benar-benar kamu sedari, tentu kamu tidak akan melupakan-Nya walau sekejap
pun. Namun, kebanyakan tidak ada manusia yang mengingatkan hal itu. Barang siapa telah merasakan, bererti telah mengetahuinya. Manusia yang demikian adalah termasuk salah satu dari mereka yang tidak tahan 
tinggal bersama makhluk..”
             ~Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani

Friday, August 8, 2014

Majlis Silaturrahim Aidilfitri 2014 Persatuan Seni Silat Kota Sendeng , Asahan Melaka


Majlis Silaturrahim Aidilfitri 2014
Persatuan Seni Silat Kota Sendeng , Asahan Melaka

Tarikh              : 15 hb Ogos 2014 (Jumaat)
Masa                : 7.45 malam – 12.00 malam
Tempat            : Kediaman Tuan Guru Utama Rahman b Hamid

Pengerusi                     : Tuan Guru Utama Rahman bin Hamid
Naib Pengerusi            : Tuan Guru Hasan bin Atan
                                    : Puan Julizah binti Kasmin @ Siti Salbiah
Setiausaha                   : Sdr Suhaizan bin Haji Noh
Pen Setiausaha            : Sdr Sulaiman bin Othman
Bendahari                    : Sdr Mohd Iham bin Aris
Penyelaras                   : Sdr Rahim bin Tuan Guru Rahman
Pen Penyelaras            : Sdr Zulkifli bin Jaafar

Jawatankuasa

1.      Sdr Zaily bin Ramli
2.      Sdr Rosdi bin Baba
3.      Sdr SM Norisman bin Tuan Guru Sidek
4.      Sdr Soufi bin Tuan Guru Hasan
5.      Sdr Syafarizzuan
6.      Sdr Rosli bin Baba
7.      Sdr Fazili bin Ahmad
8.      Sdr Norazman bin Ramli
9.      Sdr Norazman bin Ali
10.  Sdr Hafizi bin Abd Rahman
11.  Sdr Aiman Hakim bin Md Lajim

Aturcara

4.30 petang                 : Persiapan tempat
7.30 petang                 : Kehadiran tetamu jemputan
8.30 malam                  : Marhaban , selawat , doa
8.45 malam                  : Jamuan dimulakan
9.00 malam                  : Karaoke Raya
12.00 malam                : Bersurai
  

Senarai semak tugasan

Bil
Tugasan
Tindakan
Catatan

1
a.       Ketupat Segera
b.      Kuah Kacang
c.       Kuah Sop
d.      Lodeh
e.       Buah
f.       Peralatan hidang vip
g.      Peralatan bufer

Mohd Iham dan Gelanggang Pondok Batang / Nyalas

2
a.       Air Asam Boi
b.      Air Sirap
c.       Air Panas

Gelanggang kg Abbey

3
a.       Khemah
b.      Kerusi
c.       Wiring / lampu / plug / kipas
d.      Kerusi VIP
e.       Meja Panjang / Vip

Gelanggang Asahan

4
a.       Kecerian dan kebersihan kawasan jamuan
b.      Pelita
c.       Lampu warna warni
d.      Plastik sampah

Gelanggang Durian Tunggal dan Duyong

5
a.       Layanan tetamu VIP
b.      Serve meja vip
c.       Skirting meja vip
d.      Kelengkapan makanan meja vip

Gelanggang Felda Bkt Senggeh dan Kg Lapan

6
a.       Kuih raya
b.      Pinggan dan cawan polisterin
c.       Sudu dan garfu plastic
d.      Tisu

Urusetia / gotong royong

7
a.       Banner
b.      Jemputan

Suhaizan Haji Noh
Rahim Rahman

8
a.       Karaoke
Rosli Baba






MARHABAN AIDILFITRI




SELAMAT HARI RAYA

MAAF ZAHIR DAN BATIN